Ketika Hidup Begitu Susah




‘Susah’ lagi-lagi saya menyoroti kata yang berkonotasi negatif. Tapi, kata-kata yang berkonotasi negatif hampir setiap saat dan setiap waktu selalu mengiringi langkah manusia. Hal yang mungkin mengalihkannya adalah penggunaan istilah lain yang lebih memotivasi hingga tak lagi berkelut dengan dunia kenegatifan. Bagaimana tidak, jika kita selalu merasa apa yang akan dilakukan selalu terhalang sesuatu. Seolah taqdir tidak rela kita melewati hal itu. Memang ada kemungkinan taqdir tidak rela kala kita melalui hal yang tidak semestinya, makanya ada sedikit hambatan. Tetapi bisa juga taqdir sedang menguji kita seberapa jauh tingkat kesabaran dan ketekunan dalam meraih sesuatu.


‘Susah’ itu hanya ada pada kamus orang yang meremehkan dirinya sendiri (termasuk saya). Pada kenyataannya ketika kita kembali pada satu niat dan satu-satunya alasan mengapa Allah menciptakan manusia di muka bumi ini – tentunya akan menjalani tanpa adanya keluhan rasa tidak mampu ataupun tidak kuat dalam menghadapi suatu taqdir dan keadaan. Jusrtu karena itulah yang akan menguatkan manusia bahwa dirinya memang diciptakan untuk menjadi khalifatullah fil ardhi dengan satu alasan sebagai bentuk penghambaannya pada Yang Maha Esa.

Bagaimana dengan orang lain yang sepertinya selalu berusaha untuk membuat hidup manusia ‘susah’?. Sama saja, intinya kembali pada satu-satunya alasan mengapa Allah menciptakan manusia di muka bumi, juga mengapa Allah menciptakan Jin dan manusia di alam semesta. Jawabannya sudah jelas, bukan. Nash al-Qur’an itu masih murni karena Allah sendiri yang menjaganya. Jadi sebagai manusia wajib mengimaninya. Biarkanlah orang lain bermain-main akan hubungan dengan tuhannya. Dan biarkan pula kita bermain-main dengan apa yang sudah manusia jahat lemparkan pada kita seperti dalam bentuk ke-‘susah’-an tersebut. Tak perlu diratapi, manusia punya kekuatan yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun di muka bumi ini. Siapa lagi kalau bukan Sang Pencipta. Dialah yang Maha Kuat dan mengetahui segalanya. Dan Dia pula yang berjanji bahwa barang siapa yang mengingatKu, maka Aku pun akan mengingatnya, dan barang siapa yang memanggilKu atau berdoa ada-Ku maka akan Aku kabulkan. Tunggu lah waktu yang tepat untuk mendapatkan surpraise dari apa yang selama ini sudah dipanjatkan. Dan jangan lupa, Ialah yang Maha Mengetahui.

Jadi, Ke-‘susah’-an???

Cincai lah, ada Sang Maha Memudahkan...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Syair Mu'allaqat

Antara Bermanfaat dan Dimanfaatkan

Syair