Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Studyku

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ Petikan salah satu ayat itu sedikit menggugah rasa ke’baahasaan’ saya. Ayat yang diartikan dengan ‘dan tdaklah kami mengutusmu Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam’ Satu klausa yang saya garisbawahi adalah ‘rahmat bagi seluruh alam’. Dan kata yang saya garisbawahi adalah ‘alam’. Kenapa Allah lebih memilih kata ‘Alam’ ketimbang ‘Dunia’ ? Meski saya belum memeriksa tafsiran katanya, hanya saja saya dengan sedikit terburu-buru menyimpukan bahwa penggunaan kata dunia maknanya lebih sempit dibandingkan dengan kata ‘alam’ Telisik terhadap kata ini muncul ketika ada salah seorang rekan saya yang mempertanyakan bahwa “Bukankan kata alam itu sama dengan dunia?” Saya jawab dengan analisis semantik yang pernah saya pelajari bahwa dunia itu maknanya lebih sempit sedangkan alam itu lebih luas. Lalu pertanyaan yang kemudian timbul adalah “ Alam itu maksudnya apa ? apakah alam ghaib termasuk ? Untuk ma

Mengapa Nahwu Shorof itu Penting ?

Bagi yang belum pernah belajar Bahasa Arab, pasti asing dengan istilah ‘nahwu-shorof’. Apa sih nahwu shorof itu ? nahwu-shorof adalah dua ilmu dalam tata bahasa Arab, kalo dalam Bahasa Indonesia ada EYD atau ejaan yang disempurnakan, dan kalo dalam Bahasa Inggris ada Grammer. Naah, dalam bahasa Arab namanya Nahwu dan Shorof. Ada yang bilang nahwu itu ibunya ilmu dan shorof itu bapaknya, jadi kalo belajarnya c uma satu ga sempurna. Mudahnya, kalo nahwu itu khusus belajar untuk memberikan harokat akhir pada suatu kata arab yaitu dibaca fathah, kasroh atau dommah, sedangkan kalo shorof itu belajar perubahan katanya misalnya nih dari bentuk lampau ke sekarang dan yang akan datang, dan kata kerja untuk satu orang, berdua atau banyak serta kata kerja untuk perempuan dan laki-laki. Kalo dalam bahasa inggris ada yang namanya auxalary verb, jadi ada kata yang tidak beraturan kan tuh ada susunannya, kaya eat-ate-eaten. Dalam bahasa arab juga sama ‘alima-ya’lamu-‘ilman. Zaman seka

Al Mutanabby

Al-Mutanaby (915-965) Seorang penyair besar dari Arab yang mempunyai nama Abu Thayib Ahmad bin Husain Al-mutanaby. Beliau berasal dari keluarga bangsa Arab Yaman yang dilahirkan di kota Kufah pada tahun 303 H . sejak kecilnya beliau belajar bahasa Arab beserta kaidah-kaidahnya dari bangsa Arab yang tinggal di dusun. Syairnya banyak memuji para raja. Beliau bersyair mulai dari umur 9 tahun. Syairnya banyak mengungkapkan hikmah, filsafat kehidupan dan sifat-sifat dalam peperangan. Nilai gaya bahasanya kuat dan sangat tinggi. Penyair ini hidup pada masa kehalifahan Abbasyah. Penyair ini mempunyai kekuatan menghafal yang luar biasa sehingga setiap apa saja yang didengar dengan mudah dapat terhafalkan.. beliau termasuk orang yang berambisi besar terhadap kedudukan dan kehormatan. Untuk itu beliau selalu mendekati orang-orang besar dan menggunakan syairnya untuk mendapatkan kedudukan yang mulia di sisi mereka. Karena itulah disamping beliau tidak luput pula hasutan dari orang. S

Ke Lapangan

Pada kenyataan kelapangan itu sangat susah dan diluar dugaan memang benar. jika disuruh milih ke lapangan apa studi teori, mending studi teori meskipun itu bakalan menyebabkan lebih banyak lagi rambut rontok karena terlalu dalam memikirkan teori sehingga kepala dah ga kuat menahan panas. Tapi, setidaknya dengan studi teori, pelaku utamanya hanya dua, kita dan buku. Ga ada yang lain, yang bikin ribet dan njlimet. Buat studi ke lapangan, harus wawancara dengan pihak-pihak yang saling berhubungan dan terkadang pihak-pihak tersebut tidak memberikan jawaban yang kita inginkan, bahkan jawabannya terkadang tidak sinkron. Itu sih berdasarkan yang diungkapkan teman saya yang melakukan penelitian sampe ke dinas-dinas yang diluar dugaan. Alhasil, teman saya itu mulai mumet dan bingung dalam pengerjaan thesisnya. Meski begitu, tesis tetap disusun. Wong taruhannya 10 juta. Eh, ralat ding katanya spp naik jadi 12 juta. Jadi, sebelum saya dan teman-teman saya kena tenggat waktu buat bay