Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Ketika Hidup Begitu Susah

‘Susah’ lagi-lagi saya menyoroti kata yang berkonotasi negatif. Tapi, kata-kata yang berkonotasi negatif hampir setiap saat dan setiap waktu selalu mengiringi langkah manusia. Hal yang mungkin mengalihkannya adalah penggunaan istilah lain yang lebih memotivasi hingga tak lagi berkelut dengan dunia kenegatifan. Bagaimana tidak, jika kita selalu merasa apa yang akan dilakukan selalu terhalang sesuatu. Seolah taqdir tidak rela kita melewati hal itu. Memang ada kemungkinan taqdir tidak rela kala kita melalui hal yang tidak semestinya, makanya ada sedikit hambatan. Tetapi bisa juga taqdir sedang menguji kita seberapa jauh tingkat kesabaran dan ketekunan dalam meraih sesuatu.

Ngarusuh

Begini, ketika ngarusuh menjadi sebuah kata yang berkonotasi negatif, maka siapapun pelakunya akan ketempelan dengan label yang sudah disandang oleh kata tersebut. Berkaitan dengan hal itu, yang menjadikannya negatif adalah perbuatan ngarusuh merupakan perwakilan dari pekerjaan yang dilakukan untuk membuat orang lain merasa terganggu. Dan begitulah, banyak orang yang entah dengan sengaja atau tidak melakukan perbuatan ngarusuh. Yang jadi masalah adalah bagaimana menghadapi orang yang suka ngarusuh?

DISKUSI ‘PASANGAN’

Kemarin malam, seperti biasa. Saat menonton TV adalah saat quality time dengan keluarga. Kala itu kami sedang menonton Berita Islami Masa Kini yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Kebetulan pembahasannya mengenai ‘Pasangan’. Itu sedikit menyerempet keberadaanku.

Bukan Diam

Gambar
Sumber gambar dari sini Hidup penuh tantangan adalah suatu hal wajar yang harus dilalui oleh manusia. Namun tak terkadang putus asa menghampiri bak oase yang menggiurkan di tengah gurun. Bagaimana tidak, kala segala sesuatu yang sudah dibangun dan diimpikan, runtuh begitu saja. Boleh lah kita menikmati sejenak rasa   putus asa itu. Bukan untuk tenggelam di dalamnya, karena semua tahu, berlebihan itu tidak baik. Hanya sekedarnya, merasakan indahnya putus asa untuk membangun semangat baru. Kembali lagi pada hidup yang begitu rumit diartikan dan susah ditebak.

Miss You Too, Childs

Hari ini, ada pesan yang masuk ke wa saya. Isinya  “ Ibu, ini ines..muridnya pak heri yang dari kelas 4D….kangen ibu pas takhfidz, ulangan ski…pokonya banyaak. Anak-anak yang lain juga pada kangen ibu ” Ya, saya masih mengingat jelas. Nama, paras hingga kelakuannya. Saya mengingat anak-anak yang sudah satu tahun lebih ini saya tinggalkan. Beberapa kali mereka memang menghubungi lewat pesan dan massage fb yang menyatakan   kerinduannya. Tak bias dipungkiri bahwa saya pun demikian pada mereka.