Antara Bermanfaat dan Dimanfaatkan



“Khairunnas anfa’uhum linnas” hadis riwayat imam Ahmad dan Imam Thabrani ini menjadi pedoman dalam urusan mu’amalah. Dari situ juga saya mulai menyenangi dunia pertolong-menolongan (bahasa arbitrer). Sampai pada suatu saat, saya berada pada sebuah kondisi dimana saya merasa bahwa saat itu saya sedang dimanfaatkan oleh salah seorang teman. Dalam keadaan yang sudah ribet dengan berbagai urusan pekerjaan yang harus diselesaikan, dan ditambah permintaan teman itu (memanfaatkan saya). Saya mulai merasa waah, ni orang keterlaluan banget sih, temenan lama, tapinya setega ini. Sepanjang sisa waktu kerja saya, diganggu oleh pemikiran itu. Sampai naik angkot pun, sepanjang jalan masih memikirkan dua kata yang sangat ajaib “bermanfaat” dan “dimanfaatkan”.

Manurut pemikiran yang dilakukan di sebuah angkot berwarna hijau, bermanfaat itu konotasinya positif sedangkan dimanfaatkan itu konotasinya negatif. Begini contohnya, kalau ada seseorang dengan niat buruk dan sengaja meminta bantuan orang yang mau dan mudah untuk dimintai pertolongan, itu apa namanya kalo bukan memanfaatkan.

Sedangkan orang yang bermanfaat itu intinya dia suka rela untuk menolong orang lain karena Allah.  Terus pas udah di ujung jalan dan di ujung pemberhentian. Setelah mengalami pergolakan pemikiran bahwa “bermanfaat” itu konotasinya positif sedangkan “dimanfaatkan” itu konotasinya negatif. Akhirnya saya menemukan satu titik pencerahan dalam persimpangan kedua kata itu. Pada intinya, kedua kata itu sama seperti akar katanya yaitu manfaat. Meskipun pada akhirnya kita (saya maksudnya) dimanfaatkan orang lain (baik itu temen sendiri, sodara sendiri, pokonya manusia), tapi itu secara tidak langsung kita sudah berkontribusi untuk mengaplikasikan kebermanfaatan atas keberadaan kita di dunia. Pada intinya sama-sama bermanfaat toh..mau bermanfaat atau dimanfaatkan. Untuk kata dimanfaatkan yang konotasinya negatif, itu kembali pada diri masing-masing. Bagi orang-orang yang suka banget memanfaatkan orang lain, urusannya sama Allah. Menurut saya, meskipun dimanfaatkan, bukan urusan saya, yang penting saya mencari ladang pahala dari si orang yang memanfaatkan saya.. ^^
Keep fastabiqul khairot..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Syair Mu'allaqat

Syair