Kemudahan




Ketika kemudahan itu dicari dari berbagai sudut oleh manusia di seluruh dunia, terkadang kita melupakan satu hukum alam. Yakni barang siapa yang memudahkan orang lain maka ia akan dipermudah urusannya oleh Allah. Demi apapun yang ingin kita raih ataupun mengatasnamakan keegoisan yang terkadang melulu terpentok pada yang namanya kompetisi. Manusia lebih sering memberikan kesulitan demi kesulitan untuk menguntungkan dirinya sendiri, seolah mereka lupa bahwa di atas langit ada langit. Dan begitu seterusnya.


Hanya saja, Pencipta tidak akan diam melihat hamba beriman-Nya berada dalam kesulitan setelah mempermudah orang lain. Ia juga taka akan membiarkan hamba-Nya terpuruk dengan kesulitan yang menimpa. Biarkan orang lain merasa menang atas apa yang terjadi dan menimpa kita. Toh, kita tidak bergantung padanya, biarkan dia puas atas apa yang telah ia raih. Hanya dengan mengingat bahwa pertolongan itu sangat dekat, karena Tuhan berfirman Ujiibudda’wata dda’ii idzaa da’aaniy, manusia akan ingat bahwa ia tidak berdiri sendiri. ia mempunyai sandaran kuat yang tiada bandingannya di muka bumi ini, karena sandarannya adalah pencipta seluruh alam semesta.

Bagaimana manusia bisa merasa takut dengan kesulitan yang dihadapi kala ia mempunyai sandaran yang begitu Maha Dahsyat dan Maha Kuat dan mampu berbuat apapun, jika dibandingkan dengan kekuatan manusia yang apabila dikatakan ‘Kun fayakun’ maka runtuh semua kekuatannya. Bukan untuk bersedih, bukan untuk mengeluh, bukan pula untuk meratap sampai kapan ini akan menimpanya, sampai kapan kesulitan ini akan tampak dan mendominasi hidup. Tapi untuk bersyukur, bersyukur karena diberikan ujian, bersyukur karena diberikan musibah, bersyukur karena kita masih bisa mengingat-Nya dalam setiap jengkal kehidupan ini, bersyukur atas firman-Nya yang selalu menetramkan, bahwa “Sesungguhnya di dalam kesulitan itu ada kemudahan”. Bersyukur bahwa kita masih bisa menikmati beribadah pada-Nya, satu hal yang sangat simple tapi kadang tertutup dengan berbagai persoalan hidup yang datang silih berganti.

“for Allah, My superhero”
Rabu, 03 Juni 2015. 12:54:29

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Syair Mu'allaqat

Antara Bermanfaat dan Dimanfaatkan

Syair