Kejahatan dan Makanan

Begitulamanya tangan ini tak mengutarakan unek-uneknya hanya sekedar untuk menyenangkan dan menyemangati diri sendiri, hingga berasa bingung apa yang akan dituliskan. Karena lebih terasa kaku dan mentok pada satu sisi, di sisi lain, kehilangan gaya bahasa yang biasa digunakan. Mencoba menemukan kembali bagaimana bentuk kalimat yang dibuat oleh tuts-tuts yang ditekan jari-jariku.



Baiklah, mulai pada inti penulisan ini. Beberapa waktu yang lalu, saya melihat sebuah peristiwa luar biasa yang terjadi pada masyarakat kalangan bawah. Bukan mengenai pemberitaan tentang pesawat yang akhir-akhir ini menjadi trending topic di berbagai media sosial. Tapi lebih kepada ketercengangan saya saat melihat dan menyaksikan reka ulang untuk mempraktekkan kejadian yang sudah ditangani pihak berwajib tersebut.

Sebuah peristiwa yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya, akan mengelus dada dan menggelengkan kepalanya berkali-kali. Tidak menyangka bahwa yang terjadi adalah sebuah kenyataan pahit yang berada di sekitar kita.

"Seorang Bapak Menggorok Anak Perempuannya" judul headline pada layar kaca membuatku penasaran dan mengikuti berita yang ada di dalamnya. Saya sendiri tidak pernah menyangka, kejadian yang biasa terjadi dalam adegan film kini terpampang sebagai reka adegan oleh artis yang bahkan masih amatiran, namun terlihat natural saat memainkannya.

Seorang bapak, hanya karena lelah dan emosi saat anak perempuannya selalu berbicara kasar padanya membuatnya kalap. Setelah beberapa hari menelan mentah makian dan omongan tidak enak dari anaknya, Sang Bapak akhirnya memutuskan untuk menggorok leher anak kandungnya itu. Sebelumnya, tentu saja golok itu diasah terlebih dahulu untuk memastikan tajam dan dapat membunuh dalam sekali tebas.

Astaghfirullahal 'adzim, saya sendiri miris melihatnya. Bagaimana mungkin masyarakat kalangan bawah yang biasanya mempunyai hubungan yang lebih harmonis dengan anggota keluarganya, tega berbuat seperti itu. Akhlak dan aqidah tidak lagi menjadi pegangan kehidupan keseharian mereka. Apapun ajaran agama yang dianut, tentunya mengajarkan untuk berbuat baik bukan. Selain itu, asupan makanan juga penting dalam hal prilaku yang diperbuat oleh manusia. Oleh karena itu, Islam selalu menganjurkan untuk memakan makanan yang halal dan baik, agar menghasilkan prilaku yang baik juga dipenuhi dengan keimanan kuat.

Tidak akan ada yang menyangka bahwa sumber kejahatan yang marak belakangan ini, berasal dari sebuah makanan yang masuk pada perut tiap manusia. Tentu saja pernyataan ini tidak berdasar, karena masih dalam tahap wacana. Kesimpulan itu ditarik dari berbagai macam pemberitaan yang menunjukkan banyak beredar makanan yang didominasi oleh kalangan 'bangkai' dan 'bahan pengawet'. Apa jadinya jika makanan-makanan tersebut lebih banyak mendominasi tubuh kita.

Itu pula sebabnya Islam mengatur manusia sampai dalam hal makanan dan diharuskan yang 'halal' dan 'baik' seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Syair Mu'allaqat

Antara Bermanfaat dan Dimanfaatkan

Syair