Madrasah Ibtida'iyah


Yeeay, setelah sekian lama absen menulis akhirnya bisa menuangkan kata-kata lagi meskipun jadi sedikit lebih kaku.

Baiklah, kali ini yang akan dibahas Adalah Sekolah MI

MI atau kepanjangan dari Madrasah Ibtida’iyah adalah jenjang pendidikan pertama yang berada dibawah naungan Direktoret Pendidikan Agama. Madrasah Ibtida’iyah berasal dari Bahasa Arab yang artinya ‘Sekolah Awal’ atau sekolah permulaan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang berusia 5-6 tahun untuk memasuki kelas 1 nya.

Tentunya MI ini setara dengan sekolah dasar atau yang biasa kita kenal dengan sebutan SD. Bedanya hanyalah pada kurikulum dan bobot pelajaran Agama Islamnya. Pada sekolah MI kurikulum mapel PAI nya lebih spesifik seperti ada Aqidah Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqih, Qur’an Hadits dan Bahasa Arab. Namun di beberapa MI yang menyatu dengan pesantren-pesantren, mapel agamanya lebih banyak lagi. Seperti Khat atau menulis indah, Imla, Nahwu dan Shorof (tata bahasa Arab).

Nah, perbedaan yang paling menonjol dari SD yang saya ketahui adalah Jika anak-anak SD kesiangan, maka hukuman yang diberikan gurunya adalah berdiri di depan kelas dengan satu kaki terangkat atau berdiri di depan tiang bendera sambil hormat kepada bendera merah putih. Di MI, hukuman yang diberikan untuk anak-anak yang kesiangan maupun tidak mengerjakan tugas dan PR adalah membaca Sholawat sebanyak 100x, semakin berat hukuman yang diberikan semakin banyak jumlah sholawat yang harus dbaca oleh siswa tersebut. Banyak pahala bukan..? :D Itu hanyalah salah satu bentuk hukuman di MI dimana dulu saya pernah sekolah. Bisa jadi, MI yang lain mempunyai keunikan tersendiri dalam menghukum para siswanya.

Karena mapel Agama Islam pada sekolah MI lebih banyak dan lebih spesifik, maka terkadang anak-anak MI tidak bisa disejajarkan mapel umum nya dengan anak-anak SD, begitu pun sebaliknya. Tapi, seiring berjalannya waktu, sudah banyak qo lulusan-lulusan MI yang tidak kalah pengetahuan umumnya dengan anak-anak sekolah yang berada dibawah naungan Direktorat Pendidikan Nasional.  Hal itu disebabkan banyaknya pihak dari kalangan MI maupun Departemen Agama yang menginginkan lulusannya tidak hanya pandai dalam bidang agama saja melainkan pengetahuan umumnya juga. Sehingga dibentuklah kurikulum-kurikulum yang disesuaikan dengan standar pendidikan nasional.

Anak-anak yang bersekolah di MI lebih unggul dalam hal mapel agamanya, karena di SDn tuntutannya hanya memenuhi mapel agama menurut standar yang sudah dibuat oleh Diknas. Bagaimana, anda tertarik menyekolahkan adek, ponakan atau anak anda ke MI ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Syair Mu'allaqat

Antara Bermanfaat dan Dimanfaatkan

Syair