Abul Wafa, Ilmuwan Parsi
Ilmuwan yang terlupakan
Tidak banyak orang yang mengetahui
ilmuwan ini, salah seorang ilmuwan islam yang memberikn sumbangan besar
terhadap ilmu pengetahuan khususnya ilmu matematika katrena dialah peletak
dasar rumus trigonometri. Masih ingat dengan rumus tersebut...? rumus yang
isinya berbagai aplikasi mengenai tiga hal yaitu sinus,cosinus, tangens, serta
kawan-kawannya.
Abul Wafa Muhammad Ibn
Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail al-Buzjani, merupakan satu di antara sekian
banyak ilmuwan Muslim yang turut mewarnai khazanah pengetahuan masa lalu. Dia
tercatat sebagai seorang ahli di bidang ilmu matematika dan astronomi. Kota
kecil bernama Buzjan, Nishapur, adalah tempat kelahiran ilmuwan besar ini,
tepatnya tahun 940 M. Sejak masih kecil, kecerdasannya sudah mulai nampak dan
hal tersebut ditunjang dengan minatnya yang besar di bidang ilmu alam. Masa
sekolahnya dihabiskan di kota kelahirannya itu.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar
dan menengah, Abul Wafa lantas memutuskan untuk meneruskan ke jenjang lebih
tinggi di ibukota Baghdad tahun 959 M. Di sana, dia pun belajar ilmu
matematika. Sejarah mencatat, di kota inilah Abul Wafa kemudian menghabiskan
masa hidupnya. Tradisi dan iklim keilmuan Baghdad benar-benar amat kondusif
bagi perkembangan pemikiran Abul Wafa. Berkat bimbingan sejumlah ilmuwan
terkemuka masa itu, tak berapa lama dia pun menjelma menjadi seorang pemuda
yang memiliki otak cemerlang.
Dia pun lantas banyak membantu para ilmuwan serta
pula secara pribadi mengembangkan beberapa teori penting di bidang matematika,
utamanya geometri dan trigonometri. Di bidang ilmu geometri, Abul Wafa
memberikan kontribusi signifikan bagi pemecahan soal-soal geometri dengan menggunakan kompas; konstruksi
ekuivalen untuk semua bidang, polyhedral umum; konstruksi hexagon setengah sisi
dari segitiga sama kaki; konstruksi parabola dari titik dan solusi geometri
bagi persamaan.
Konstruksi bangunan trigonometri versi Abul Wafa
hingga kini diakui sangat besar kemanfaatannya. Dia adalah yang pertama
menunjukkan adanya teori relatif segitiga parabola. Tak hanya itu, dia juga
mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi empat serta perbaikan nilai
sinus 30 dengan memakai delapan desimal. Abul Wafa pun mengembangkan hubungan
sinus dan formula 2 sin2 (a/2) = 1 - cos a dan juga sin a = 2 sin (a/2) cos
(a/2)
Di samping itu, Abul Wafa membuat studi khusus
menyangkut teori tangen dan tabel penghitungan tangen. Dia memperkenalkan secan
dan cosecan untuk pertama kalinya, berhasil mengetahui relasi antara
garis-garis trigonometri yang mana berguna untuk memetakannya serta pula
meletakkan dasar bagi keberlanjutan studi teori conic. Abul Wafa bukan cuma
ahli matematika, namun juga piawai dalam bidang ilmu astronomi. Beberapa tahun
dihabiskannya untuk mempelajari perbedaan pergerakan bulan dan menemukan "variasi".
Dia pun tercatat sebagai salah satu dari penerjemah bahasa Arab dan komentator
karya-karya Yunani.
Banyak buku dan karya ilmiah telah dihasilkannya
dan mencakup banyak bidang ilmu. Namun tak banyak karyanya yang tertinggal
hingga saat ini. Sejumlah karyanya hilang, sedang yang masih ada, sudah
dimodifikasi. Kontribusinya dalam bentuk karya ilmiah antara lain dalam bentuk
kitab Ilm al-Hisab (Buku Praktis Aritmatika), Al-Kitab Al-Kamil (Buku Lengkap),
dan Kitab al-Handsa (Geometri Terapan). Abul Wafa pun banyak menuangkan karya
tulisnya di jurnal ilmiah Euclid, Diophantos dan al-Khawarizmi, tetapi
sayangnya banyak yang telah hilang.
Kendati demikian, sumbangsihnya bagi teori trigonometri amatlah
signifikan terutama pengembangan pada rumus tangen, penemuan awal terhadap
rumus secan dan cosecan. Maka dari itu, sejumlah besar rumus trigomometri tak
bisa dilepaskan dari nama Abul Wafa. Seperti disebutkan dalam Alquran maupun
hadis, agama Islam menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa belajar dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Inilah yang dihayati oleh sang ilmuwan Muslim,
Abul Wafa Muhammad hingga segenap kehidupannya dia abdikan demi kemajuan ilmu. Dia meninggal di Baghdad tahun 997 M.
Komentar
Posting Komentar