ASAL MUASAL TERJADINYA PERANG SHIFFIN
Perang shiffin adalah perang yang terjadi antara pihak Ali bin Abi Thalib
dengan Mu’awiah yang disebabkan karena tidak diusutnya pembunuh Utsman bin ‘Affan
dan tidak diusutnya serta ada juga yang menyebutkan dikarenakan adanya
perebutan kekuasaan. Perang ini terjadi pada tahun 675 M di wilayah Shiffin, Syiria/Syam.
Nah, disini akan dijelaskan sedikit saja pengetahuan yang saya dapat dari
my bokap tercinta diperkuat dengan penjelasan yang saya temukan di
sebuah tayangan televisi berita islami masa kini di trans TV. Okay, langsung
cekidooot...
Kala itu khalifah Utsman dibunuh oleh para pemberontak yang menginginkan
Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Kejadiannya adalah, saat itu para
pemberontak tengah menyerbu kediaman Utsman bin ‘Affan yang gerbang utamanya
dijaga oleh Hasan dan Husein. Para pemberontak berhasil menembus benteng hasan
dan husein hingga akhirnya terbunuhlah khalifah Utsman bin ‘Affan.
Terdengarlah riuh-riuh yang menyebutkan bahwa Utsman bin ‘Affan telah
wafat, dan para pemberontak yang menginginkan Ali bin Abi Thalib sebagai
khalifah langsung bersorak menyambut Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Saat
itu, -entah siapa- mengambil jubah utsman yang berlumuran darah lalu
membungkusnya dan mengirimkannya kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan yang saat itu
tengah menjadi gubernur di wilayah Syam. Sampailah kiriman paket berisi jubah Utsman
bin ‘Affan yang masih berlumuran darah segar. Mu’awiyah langsung kaget, dia
mengetahui bahwa jubah yang dikirimkan adalah jubah pamannya, Utsman bin ‘Affan.
Dan saat dia tengah shock, terdengarlah riuh gemuruh dari luar yang
menyuarakan bahwa khalifah Utsman bin Affan telah meninggal dan Ali akan
diangkat menjadi khalifah. Mendidihlah kepala Muawiyah, dia langsung bergegas
mendatangi kediaman Ustman.
Pada saat itu pula, Ali langsung datang dan menampar kedua putranya. Ali
marah kepada Hasan dan Husein yang tidak bisa menjaga gerbang dengan baik hingga
pemberontak berhasil masuk dan imbasnya pada pembunuhan Utsman. Para
pemberontak yang umumnya mendukung Ali langsung berteriak dan mendesak agar Ali
langsung dibaiat menjadi khalifah. Ali pun langsung berkhotbah pada mereka
semua dan berkata bahwa, jenazah usman harus segera diurus dan mencari pembunuhnya.
Namun yang terpenting adalah khalifah harus segera diganti, karena jika suatu
ummat tidak mempunyai pemimpin maka berdosa semua, -karena adanya pemimpin
adalah fardu kifayah-. Ketika Ali berbicara mengenai penggantian kholifah, Muawiyah
datang dan mendengar tentang ucapan Ali yang berkaitan dengan kekhalifahan
tersebut.
Murkalah Muawiyah. Dia langsung memprotes agar Ali mendahulukan mencari
pembunuh Utsman. Namun, karena adanya pembaiatan Ali. Dia pun memutuskan untuk
berperang melawan Ali. Kejadian ini sebenarnya sudah pernah diungkapkan oleh
Nabi yang bersabda bahwa sutu saat nanti ada dua orang ahli syurga yang
berperang. Perang shiffinlah yang dimaksud oleh nabi Muhammad SAW.
Penjelasan yang sedikit itu menginformasikan kepada kita semua sebagai
ummat islam bahwa tidak diperkenankan untuk menyalahkan salah satu pihak yang
terlibat dalam perang shiffin ini. Karena keduanya tidaklah salah, keduanya
benar. Hanya saja pada saat itu memang ada orang yang sengaja ingin mengadu
domba antara Ali dan Muawiyah. Penjelasan tersebut didapat dari my bokap
tercinta yang di dapat dari guru ngajinya, dan guru ngajinya dari kitab yang
dijelaskan dari guru ngaji..pokoknya sandanya tepung sampai si pengarang kitab.
Selain dari literatur berdasarkan sanad yang tidak bisa saya jelaskan disini,
penulis juga mengambil literatur dari tanyangan televisi yang memuat berita
islami masa kini.
(NB: Setelah saya baca ulang, sepertinya tulisan ini sedikit terpengaruh
dengan bentuk kepenulisan Remy Silado :D)
Komentar
Posting Komentar