Barusan, saya melihat sebuah tayangan di televisi swasta yang membahas tentang para korban bullying. Mulai dari yang bunuh diri, sampai beberapa orang ‘keren’ yang menurut saya, mampu membuat hidup mereka berkualitas di dunia. Tetiba, teringat jaman dahulu dimana saya juga pernah dibully. Penyebabnya macam-macam, ada yang dikarenakan saya anak seorang ibu guru sehingga disangka saya adalah orang yang tukang ngadu, ada pula karena saya juga mempunyai bapak seorang guru dimana seharusnya lebih high tech dalam teknologi informasi, karena saya hanya bisa bahasa Indonesia di tengah-tengah komunitas orang jawa, sampai karena saya adalah seorang yang memakai kerudung+rok saja, dan tak pernah memakai celana panjang sekalipun sehingga mengkategorikan saya kedalam kelompok orang culun. Awalnya memang beban mental, karena itu sangat mempengaruhi kehidupan bersosialisasi kita. Ancaman beberapa kali datang menghampiri, ditambah persaingan tidak sehat karena mempunyai orang tua yang ...