Khataman Santri
Khataman
Kali ini, saya akan
membahas Khataman, yakni sebuah peristiwa yang terjadi ketika seseorang menyelesaikan
ngaji Al-Qur’annya.
Di sebuah Pesantren
yang bernama PATWA (Pesantren Attarbiyatul Wathoniyah) yang terletak di Desa
Mertapada, Kecamatan Astana Japura, Kabupaten Cirebon, setiap tahunnya
menyelenggarakan event yang diberi nama ‘Khataman’. Yaitu sebuah bentuk
apresiasi dari pihak pesantren kepada para santrinya yang telah menyelesaikan
ngaji Al-Qur’annya.
Sebelumnya, patut
diketahui bahwa didalam Al-Qur’an terdapat istilah Qiro’ah Sab’ah dimana
merupakan cara membaca al-Qur’an dengan 7 bacaan sesuai dengan imamnya
masing-masing. Mulai dari Qiro’ah Khafs, Warsy, Ibnu Katsir, Abu ‘Amr, Ibnu Amir,
Hamzah dan Susi. Pesantren ini merupakan
salah satu pesantren yang mengajarkan
qiro’ah sab’ah kepada para santrinya dengan urutan yang sudah disebutkan di
atas.
Nah, pada tanggal 1
Mei 2014 kemarin, diselenggarakan khataman yang sudah ditunggu-tunggu para
santri. Disini, mereka memulai latihan membaca selama 1 bulan untuk
diperbolehkan di atas panggung. Selain itu, mereka juga diharuskan menghafal
kaidah-kaidah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu Al-Qur’an maupun Qiro’ahnya,
seperti pengetahuan tajwid, imalah, isymam dan seterusnya. Selanjutnya para
santri yang sudah menghafal kaidah-kaidah tersebut akan ditanya ketika mereka
berada diatas panggung dengan pertanyaan yang ngacak. Hal itu untuk melatih
kemampuan para santri dalam menghafal dan mengaplikasikan pengetahuan ilmu
al-Qur’an dan Qiro’ahnya didepan para wali murid sekaligus melatih mental
mereka.
Sesi Pertanyaan untuk Qiro’ah Khafs (yang dibelakang lagi pada harap-harap cemas ‘pertanyaan apa yang bakalan dikasih :D)
Setelah serangkaian santri khataman yang sudah tampil dipanggung, tibalah pemberian sertifikat yang mengukuhkan bahwa santri dengan nama tersebut telah mengkhatamkan Qiro’ah sesuai dengan yang tertera di dalam sertifikat.
Akhirnya,
dapet sertifikat juga
Komentar
Posting Komentar